Tuesday, December 31, 2013

RESEP JAMU UNTUK PENYAKIT UMUM

RESEP JAMU UNTUK PENYAKIT UMUM


Meramu jamu di rumah telah menjadi tradisi banyak rumah tangga Indonesia sejak berabad-abad yang lalu. Resep rahasia dari kraton-kraton Jawa telah diselundupkan ke luar istana kemudian disalin oleh orang-orang kebanyakan. Resep dari kraton ini diyakini sebagai kombinasi yang paling dapat diandalkan dan ampuh untuk penyembuhan penyakit dan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan dari anggota keluarga kerajaan. Meramu jamu di rumah menggunakan bahan-bahan sederhana yang berasal dari berbagai tumbuhan dan tanaman berkhasiat penyembuhan yang dibudidayakan di halaman-halaman rumah telah menjadi salah satu keterampilan para ibu rumah tangga.
Kini, meramu jamu di rumah tidak lagi merupakan keistimewaan seperti sebelumnya. Permintaan jamu sekarang dipenuhi oleh industri jamu yang telah berkembang sangat pesat dalam tiga dekade terakhir. Beberapa industri besar dan ratusan industri rumahan  sekarang melakukan peracikan resep jamu menggunakan teknologi canggih dan manajemen modern. Banyak industri memiliki kebun mereka sendiri untuk menanam bahan penting dan langka, menjamin kesinambungan produksi dan pasokan mereka. Hanya resep jamu sederhana dan mudahlah yang masih digunakan dan dipraktekkan oleh masyarakat di daerah pedesaan.
Bagian ini ingin menunjukkan kepada anda betapa jamu ditujukan untuk menyembuhkan berbagai penyakit umum yang sama seperti penyakit yang ditemukan di dunia barat dan bagian lain dari dunia sejak berabad-abad yang lalu. Berikut adalah resep jamu sederhana dan mudah untuk membuatnya, dengan asumsi tersedianya bahan-bahan untuk anda coba meramunya di rumah. Tidak diperlukan  peralatan khusus, anda dapat menggunakan peralatan dapur anda untuk meramu resep-resep ini. Cukup klik penyakit dicari, dan anda akan dibawa ke halaman yang sesuai dengan resep jamunya.

RESEP JAMU UNTUK BERBAGAI  PENYAKIT DAN SISTIM TUBUH

SISTIM PERNAPASAN

SISTIM PENCERNAAN

KELAINAN GIZI

PENYAKIT KULIT

PERAWATAN TUBUH DAN KECANTIKAN

SISTIM REPRODUKSI WANITA

PENYAKIT DEGENERATIF

Wassalam,
Mimuk Bambang Irawan

Saturday, December 28, 2013

JAMU, SENI PENGOBATAN ALAMI INDONESIA

JAMU, SENI PENGOBATAN ALAMI INDONESIA

Jamu merupakan istilah untuk ramuan herba berkhasiat penyembuh tertentu yang mencerminkan seni budaya dan ilmu pengobatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Kepulauan Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau, dengan tanah yang paling subur di dunia dan jutaan hektar hutan hujan ini, maka tidaklah mengherankan bahwa sekitar 30.000 jenis tumbuhan dan tanaman tumbuh di Indonesia. Sungguh Indonesia merupakan kawasan yang memiliki paling banyak ke-anekaragam-an di dunia

Memahami tanaman atau tumbuhan yang berkhasiat kuratif sejak lama menjadi satu disiplin ilmu dalam sejarah Indonesia yang mengajarkan pengetahuan tentang pengobatan yang menjadi sebuah tradisi bangsa Indonesia yang dikenal sebagai pengobatan jamu. Pengobatan jamu menggunakan pendekatan holistik dalam proses penyembuhan seseorang. Selain menggunakan tumbuhan dan tanaman, pengobatan jamu juga menggabungkan cara lain seperti pijat, shiatsu, cerita rakyat kuno serta meditasi

Jamu, sebuah istilah yang agak asing bagi orang Barat, merupakan bagian dari satu sistem terpadu antara kesehatan dan kecantikan bathin dan jasmani yang meliputi jamu minum, bubuk, pil, salep, lotion, pijat dan jampi-jampi kuno yang dipraktekkan oleh rakyat Indonesia sejak berabad-abad yang lalu

Pembuatan jamu merupakan salah satu tradisi kuno Indonesia yang sekarang telah memudar semenjak setengah abad yang lalu. Hingga awal abad 20, tradisi membuat pakaian dan kain dengan tangan, bermain gamelan tradisional musik, ngidung (menyanyikan lagu tradisional tua dalam bahasa Jawa, lagu-lagu yang penuh dengan pelajaran hidup), melakukan tarian tradisional, serta pembuatan jamu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia. Ini pernah mejadi pola hidup santai yang bersifat holistik bagi kebanyakan keluarga Indonesia dalam menjalani kehidupan mereka yang sederhana.

Tradisi menggunakan tumbuhan dan tanaman sebagai obat herbal untuk jamu diyakini dimulai pada zaman kerajaan-kerajaan Indonesia, terutama kerajaan di Jawa Tengah sekitar dua belas abad yang lalu. Namun sebenarnya penggunaan tumbuhan dan tanaman itu sendiri dimulai jauh sebelumnya, kembali pada zaman batu (neolitik) yang dibuktikan dengan adanya beberapa artefak di Museum Nasional Jakarta seperti mortir dan batu penggiling yang meyakinkan penggunaan alat-alat ini dalam mempersiapkan ramuan jamu herbal ribuan tahun yang lalu.

Dua kerajaan di Jawa Tengah; Kraton Yogyakarta (Yogya) dan Kraton Surakarta (Solo) telah diyakini menjadi pusat perkembangan jamu zaman dahulu. Mereka memiliki sumber daya untuk mengumpulkan bahan-bahan jamu dari semua pelosok kepulauan Nusantara, serta kemampuan untuk membangun hubungan dagang dengan Cina, India dan Arab. Oleh karena itu, beberapa bahan jamu tidak asli Indonesia, tetapi dibudidayakan setelah dibawa oleh para pedagang ke Indonesia.

Kraton-kraton ini juga memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, menciptakan, menguji, dan merekam berbagai resep, yang dilakukan oleh tim herbalis yang berpengalaman untuk memenuhi kebutuhan keluarga kerajaan dalam menjaga kesehatan dan kesembuhan penyakit mereka. Koleksi resep jamu ini diwariskan dari generasi ke generasi. Sebagian dari resep=resep jamu itu diselundupkan keluar kraton dan digunakan oleh masyarakat umum untuk mengobati berbagai penyakit umum. Diyakini bahwa resep kraton selalu sangat ampuh dan tidak pernah gagal untuk menyembuhkan satu penyakit. Beberapa resep kuno masih diproduksi dan dipasarkan di dunia komersial modern hari ini..

Para herbalis di luar kraton juga memainkan peran penting dalam mengembangkan tradisi jamu. Para herbalis yang belum secanggih herbalis kraton ini melakukan pekerjaan mereka dalam menyembuhkan orang biasa. Mereka mengajari orang mengenali tumbuhan dan tanaman, cara membuat ramuan jamu sederhana di rumah, dan bahkan menunjukkan cara menanam beberapa tumbuhan berkhasiat di halaman rumah. Inilah saat dimulainya tradisi membuat jamu di rumah. Keterampilan mempersiapkan resep jamu rumahan selalu menjadi kebanggaan setiap rumah tangga pada saat itu. Hampir setiap rumah tangga tahu bagaimana caranya untuk menyembuhkan penyakit umum seperti influenza, batuk, diare, kehilangan nafsu makan, nyeri otot dan pegal-pegal, dan sebagainya, menggunakan ramuan jamu sederhana. Dalam kasus-kasus di mana kondisi memburuk, para herbalis itu selalu siap untuk member bantuan..


Sejak zaman kuno membuat jamu siap pakai juga dijual oleh pedagang di pasar tradisional dan pintu ke pintu yang ditawarkan oleh penjaja “jamu gendong”, yakni seorang wanita yang membawa keranjang berisi ramuan jamu populer di punggungnya. Jamu umum yang dijual oleh penjual jamu adalah tonikum untuk menjaga tubuh bugar dan sehat seperti jamu beras kencur, jamu pegal linu, jamu jahe telor madu, untuk pria maupun wanita. Saat ini jamu gendong masih eksis, dan menjadi ikon tradisi jamu di Indonesia

Sekarang, seperti yang disebutkan sebelumnya, tradisi membuat jamu telah menjadi industri yang tumbuh sangat cepat yang dipelopori oleh beberapa pembuat jamu di masa lalu yang kemudian mampu membangun industri rumah mereka menjadi pabrik jamu modern dengan sistem manajemen yang handal. Produk mereka berjumlah jutaan unit dengan ribuan varietas telah terdistribusikan dengan baik ke seluruh wilayah Nusantara bahkan telah memasuki pasar global. Cara tradisional dalam membuat jamu telah menghilang, memudar oleh kesibukan dunia generasi masa kini di mana waktu menjadi lebih penting dan kemudahan untuk minum jamu menjadi hak setiap orang


Tuesday, December 24, 2013

CATATAN SEJARAH JAMU INDONESIA

CATATAN SEJARAH JAMU INDONESIA 
(The Written Records of Jamu)


Di samping bukti sejarah berupa artefak yang tersimpan dalam Museum Nasional Jakarta, catatan tertulis mengenai sejarah jamu dari berbagi sumber memastikan adanya penggunaan herba dan tanaman obat sebagai pengobatan di Indonesia. Catatan sejarah mengenai jamu dapat ditemukan pada beberapa sumber di bawah ini:

CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur yang termashur di bangun oleh kerajaan Syailendra di tahun 800 – 900 Masehi didekat Yogyakarta Jawa Tengah. Beberapa relief pada candi ini menggambarkan pohon Kalpataru – sebuah pohon mitoligis yang kekal abadi – di mana daun-daunnya dan bahan-bahan lain sedang digiling  untuk membuat obat herba bagi perawatan kesehatan dan kecantikan wanita.

SERAT KAWRUH BAB JAMPI-JAMPI

Ini merupakan satu di antara dua catatan yang tersimpan di perpustakaan Keraton Surakarta. Serat Kawruh Bab Jampi-Jampi bisa jadi merupakan informasi yang paling sistimatis tentang jamu. Di kitab ini tercatat 1.734 resep jamu yang terbuat dari herba alami berikut rekomendasi penggunaan dan dosisnya. Juga termasuk 244 catatan berupa doa dan bentuk simbol-simbol yang rupanya digunakan sebagai mantera atau jimat ampuh untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan ghaib atau melindungi pasien dari ilmu hitam  

SERAT CENTHINI

Serat Centhini merupakan kitab lainnya yang tersimpan di perpustakaan Keraton Surakarta. Buku ini dibuat oleh salah seorang putera Kanjeng Sinuhun Sunan Pakubuwono IV yang pada saat itu memerintah kerajaan Surakarta di periode 1788 – 1820 Masehi. Putera sang raja ini memerintahkan 3 bawahannya untuk mengumpulkan semua informasi ilmu pengetahuan tentang budaya Jawa yang berkaitan dengan aspek spiritual, bahan-bahan, ilmiah dan keagamaan. Hasilnya berupa laporan sebanyak 12 jilid dengan 725 stanza.
Walaupun isi kitab ini tidak semuanya berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan penyakit, namun tampaknya sebagian besar isinya berkaitan dengan masalah seksual serta sejumlah nasihat dan obat untuk berbagai penyakit. Bagaimanpun Serat Centhini merupakan penjelasan terbaik tentang pengobatan penyakit di jaman Jawa kuno, di mana selalu digunakan obat-obatan yang berasal dari alam dan kebanyakan di antaranya mudah diberikan   

CATATAN LAIN DI PERPUSTAKAAN KERATON SURAKARTA

Terdapat banyak manuskrip atau primbon yang dikumpulkan dalam lebih dari 2.100 catatan – yang ada di antaranya bertanggal tahun 1720 M – tersimpan di Perpustakaan Keraton Surakarta. Catatan ini menggambarkan banyak hal dan tertulis di atas 700.000 lembar kertas. Disamping 4 bagian yang berisi catatan khasiat herba, ramuan dan dosis, primbon juga mengandung dokumen sejarah yang berkaitan dengan politik, catatan pengadilan, ramalan-ramalan, puisi, catatan-catatan moralitas, budaya dan pengetahuan mengenai erotisme, Ilmu dan hukum Islam, lirik-lirik sufisme, skript untuk lakon-lakon wayang kulit, peraturan pengadilan serta petunjuk praktek peramalan dan ilmu hitam.  

USADA, KITAB PENYEMBUHAN

Usada merupakan kumpulan tulisan yang berkaitan dengan praktek pengobatan. Walaupun tanggal dan tahun catatan-catatannya belum jelas, namun isinya tetap mengandung nilai yang tinggi bagi pengetahuan pengobatan alami menggunakan obat-obat herba alami. Dalam banyak kasus, Usada digunakan sebagai referensi untuk pengobatan tradisional dalam masyarakat Jawa. 

MANUSKRIP LONTAR BALI

Dengan menyebarnya pengetahuan pengobatan herbal ke seluruh Indonesia, maka banyak kerajaan atau masyarakat menyimpan catatan-catatan yang sangat berharga ini bagi keperluan mereka sendiri. Karena Bali terletak sangat dekat dengan Jawa, praktek pengobatan dicatat dan ditulis pada daun lontar. Lontar adalah daun enau yang dikeringkan dan digunakan sebagai media menulis oleh masyarakat Bali. Banyak catatan lontar menunjukkan kesamaan antara praktek pengobatan Jawa dan Bali.

BUKU “TANAMAN INDONESIA DAN KHASIATNYA” TULISAN JAN KLOPPENBURG - VERSTEEGH

Nyonya Jan Kloppenburg, seorang wanita Belanda yang lahir di sebuah perkebunan kopi yang luas di daerah Weleri, Jawa Tengah adalah penulis buku “De Indische Planten en haar Geneeskracht” atau Tanaman Indonesia dan Khasiat Penyembuhannya. Lahir dalam tahun 1862 dan dibesarkan di Indonesia, wanita muda ini memiliki kesempatan yang sangat bagus untuk mengenal tanaman lokal dan menyelidiki khasiatnya. Jan Kloppenburg terinspirasi oleh sang ibunda, Albertina, yang merawat kesehatan penduduk sekitar perkebunan. Albertina seringkali memberikan nasihat kepada penduduk tentang bagaimana mengobati suatu penyakit dan tanaman atau herba mana yang merupakan obat yang paling mujarab. Kloppenburg muda seringkali menemani ibundanya saat mengunjungi penduduk dan mencatat semua informasi yang dianggapnya penting. Setelah sang ibunda wafat dan kemudian menikah, Jan meneruskan minatnya terhadap tanaman dan herba Indonesia. Tulisannya dirangkum dalam buku dengan judul seperti di atas dan diterbitkan pertama kali di awal tahun 1900. Bukunya sekarang digunakan sebagai referensi yang tak ternilai bagi pengembangan penggunaan tanaman dan herba di jaman modern ini.

Extracted and Translated from Susan-Jane Beers' "Jamu, The Ancient Indonesian Art of Herbal Healing" by Mimuk Bambang Irawan.

KAIDAH-KAIDAH PENGOBATAN JAMU

KAIDAH-KAIDAH PENGOBATAN JAMU 
(The Healing Principles of Jamu)


Orang Indonesia yang pada dasarnya beriman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sangat memahami tradisi penggunaan jamu sebagai penyembuh dalam kehidupan manusia. Diyakini bahwa Allah menciptakan manusia berikut semua keperluannya untuk melanjutkan dan memperpanjang hidupnya. Ini mencakup alam yang menyediakan herba serta berbagai tanaman untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit, di samping panca indera, naluri dan intelegensia (akal) yang digunakan untuk memanfaatkan karunia Allah yang luar biasa itu

Juga diyakini bahwa segala sesuatu diciptakan berpasangan, seperti laki-laki dan perempuan, siang dan malam, gelap dan terang, duka dan kebahagiaan, racun dan antidotum serta penyakit dan obatnya. Sesungguhnya, Allah telah menyediakan obat bagi setiap penyakit, sebagaimana di firmankanNya dalam Al Qur’an. Penyakit yang belum tersembuhkan saat ini disebabkan oleh ketidak-mampuan manusia dalam menggunakan akalnya untuk menemukan obat yang tepat dari alam semesta ini.

PRINSIP HARMONI


Pengobatan jamu merupakan konsep harmoni, yaitu keseimbangan antara pasien dengan lingkungannya, keseimbangan antara kekuatan positif dan negatif, serta elemen panas dan dingin dalam tubuh manusia. Oleh karenanya penyakit dan obatnya dibagi menjadi kategori panas dan dingin. Penyakit panas diobati dengan obat herbal yang dingin dan sebaliknya, penyakit dingin diobati dengan obat herbal panas.

Resep jamu mengikuti prinsip harmoni tersebut dan diramu sebagai jamu panas atau dingin, pahit atau manis, asam dan tawar atau kuat dan lemah. Dalam meramu resep jamu, pengobatan suatu penyakit yang menimpa satu organ tubuh selalu memperhatikan dampaknya bagi organ dan sistim lain dalam tubuh. Ini dikenal sebagai pendekatan yang holistik. Obat untuk satu organ tidak boleh membuat keadaan organ lain menjadi buruk atau sakit.

PRINSIP MERAMU JAMU

Bahan baku jamu seperti daun, bunga, batang, akar, biji atau bahkan keseluruhan tanaman digolongkan menjadi 3 kategori, yakni; bahan utama, bahan pembantu serta bahan  yang memperbaiki rasa dan aroma. Kombinasi dari ketiga elemen tersebut harus berinteraksi dan bekerja sama untuk mengatasi gejala tertentu ataupun satu penyakit. Sebuah resep jamu dimaksudkan untuk menjalankan empat fungsi dasar sebagai berikut:

  • Mengobati satu penyakit atau masalah kesehatan tertentu, seperti asma, tekanan darah tinggi, kanker dan sebagainya.
  • Menjaga kesehatan tubuh dengan cara memperbaiki aliran darah dan metabolisme tubuh
  • Mengurangi rasa sakit dan nyeri dengan mengurangi peradangan serta memperbaiki masalah pada sistim pencernaan
  • Memperbaiki fungsi tubuh yang kurang normal seperti infertilitas, kurangnya produksi ASI, impotensia, bau badan dan sebagainya
Satu resep jamu bisa bersifat multi-fungsi, atau gabungan dari 2 atau lebih dari keempat fungsi di atas. Contoh: Jamu tonikum selain bersifat menambah nafsu makan juga untuk meningkatkan berat badan.

Tidak ada jamu yang dapat menyembuhkan dengan sekejap. Jamu harus diminum secara teratur untuk waktu tertentu. Karena kesembuhan secara perlahan tapi pasti ini, jamu sangat jarang menimbulkan efek samping. Sangat dipahami bahwa penyembuhan oleh jamu secara bertahap ini mengikuti hukum alam di mana segala sesuatu mengikuti satu proses yang memerlukan waktu dalam rangka menjaga keserasian dan keselarasan.

Beberapa bahan jamu memiliki khasiat penyembuh yang sangat berguna namun bersifat racun sehingga harus diperhatikan dalam meramu satu resep jamu. Maka sangat penting artinya pengetahuan seorang herbalis atau peramu jamu untuk menetralisir sifat racun suatu bahan dengan bahan jamu yang lain untuk menghasilkan jamu yang aman, manjur dan ampuh.

KARAKTERISTIK TANAMAN

Satu prinsip yang menarik ialah; satu pengobatan untuk penyakit tertentu dengan satu obat herbal mengikuti satu keyakinan yang dikenal dengan doktrin kemiripan (doctrine of signature or similarity). Artinya, bentuk, warna atau tekstur dari satu tanaman menunjukkan penyakit yang dapat disembuhkannya. Contoh, tanaman seperti rambut dapat menyembuhkan masalah rambut. Bunga dengan mata menyembuhkan masalah penglihatan, daun berbentuk jantung merupakan obat untuk penyakit-penyakit jantung, dan masih banyak lagi contoh lain.

Semoga bermanfaat.

Article by: Mimuk Bambang Irawan
http://mimukbambangirawan.blogspot.com