JAMU
UNTUK DEFISIENSI PROTEIN
PATO-FISIOLOGI: Defisiensi protein
adalah kondisi yang langka pada masa kini. Namun ini bisa terjadi pada
komunitas dengan pengetahuan tentang makanan bergizi yang masih kurang dan
belum berhasil sampai pada pemahaman betapa pentingnya asupan
protein untuk tubuh. Protein bertanggung jawab untuk memelihara tekanan osmotik
cairan tubuh. Kurangnya protein akan menahan cairan tubuh untuk tinggal dalam
jaringan dan menyebabkan edema atau pembengkakan yang sistemik.
INDIKASI: Gejala defisiensi
protein: kelemahan; kelelahan; kulit pucat dengan bintik-bintik hitam; kulit
rapuh yang mudah terluka; hilangnya nafsu makan; mati rasa di tangan dan kaki;
kembung perut karena adanya retensi cairan dalam rongga perut; pembengkakan
dari anggota tubuh.
RESEP # 1
BAHAN-BAHAN:
Bubuk biji semangka (Citrullus vulgaris,) – 1 sendok makan
Madu – 1 sendok makan
CARA MERAMU DAN DOSIS:
Jamu minum: Rendam bubuk biji semangka dalam
¾ gelas air mendidih, kemudian tambahkan madunya, aduk rata. Minum jamu ini
selagi hangat, 2 sendok makan 2 kali sehari.
RESEP # 2
BAHAN-BAHAN:
Akar kelintang (Morings pterygosperma, radix) – 10 jari
Garam - secukupnya
CARA MERAMU DAN DOSIS:
Cuci bersih dan giling halus akar kelintang dan tambahkan garam secukupnya. Aduk rata dan gunakan ramuan ini untuk membalur seluruh tubuh 2 kali sehari sampai edema menghilang.
CATATAN: Pengobatan kausal untuk memperbaiki kekurangan protein dengan cara member makanan yang kaya protein seperti telur ayam, ikan, gandum dan sebagainya. Bila penyakitnya parah, larutan protein harus diberikan melalui infuse intravena (ke dalam vena)
CATATAN PENTING
Resep jamu dan teknik yang disebutkan
dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan diagnosis dan pengobatan
dari seorang praktisi medis. Sebelum menggunakan salah satu resep ini, penulis
merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter. Semua resep telah digunakan
tanpa efek samping dan dianggap aman. Namun, karena beberapa orang memiliki
kulit atau sistem pencernaan yang lebih sensitif dari pada yang lain, dan
karena cara peramuan resep yang benar ada di luar kendali penulis, maka penulis
tidak menerima tanggung jawab apapun yang berkaitan dengan penggunaan resep
atau teknik-teknik peramuan yang terkandung dalam artikel ini
No comments:
Post a Comment