Saturday, January 25, 2014

JAMU UNTUK DEFISIENSI PROTEIN

JAMU UNTUK DEFISIENSI PROTEIN


PATO-FISIOLOGI: Defisiensi protein adalah kondisi yang langka pada masa kini. Namun ini bisa terjadi pada komunitas dengan pengetahuan tentang makanan bergizi yang masih kurang dan belum berhasil sampai pada pemahaman betapa pentingnya asupan protein untuk tubuh. Protein bertanggung jawab untuk memelihara tekanan osmotik cairan tubuh. Kurangnya protein akan menahan cairan tubuh untuk tinggal dalam jaringan dan menyebabkan edema atau pembengkakan yang sistemik.

INDIKASI: Gejala defisiensi protein: kelemahan; kelelahan; kulit pucat dengan bintik-bintik hitam; kulit rapuh yang mudah terluka; hilangnya nafsu makan; mati rasa di tangan dan kaki; kembung perut karena adanya retensi cairan dalam rongga perut; pembengkakan dari anggota tubuh.

RESEP # 1

BAHAN-BAHAN:
Bubuk biji semangka (Citrullus vulgaris,) – 1 sendok makan
Madu – 1 sendok makan

CARA MERAMU DAN DOSIS:
Jamu minum: Rendam bubuk biji semangka dalam ¾ gelas air mendidih, kemudian tambahkan madunya, aduk rata. Minum jamu ini selagi hangat, 2 sendok makan 2 kali sehari.

RESEP # 2

BAHAN-BAHAN:

Akar kelintang (Morings pterygosperma, radix) – 10 jari
Garam - secukupnya

CARA MERAMU DAN DOSIS:

Cuci bersih dan giling halus akar kelintang dan tambahkan garam secukupnya. Aduk rata dan gunakan ramuan ini untuk membalur seluruh tubuh 2 kali sehari sampai edema menghilang.

CATATAN:
 Pengobatan kausal untuk memperbaiki kekurangan protein dengan cara member makanan yang kaya protein seperti telur ayam, ikan, gandum dan sebagainya. Bila penyakitnya parah, larutan protein harus diberikan melalui infuse intravena (ke dalam vena)

CATATAN PENTING

Resep jamu dan teknik yang disebutkan dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan diagnosis dan pengobatan dari seorang praktisi medis. Sebelum menggunakan salah satu resep ini, penulis merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter. Semua resep telah digunakan tanpa efek samping dan dianggap aman. Namun, karena beberapa orang memiliki kulit atau sistem pencernaan yang lebih sensitif dari pada yang lain, dan karena cara peramuan resep yang benar ada di luar kendali penulis, maka penulis tidak menerima tanggung jawab apapun yang berkaitan dengan penggunaan resep atau teknik-teknik peramuan yang terkandung dalam artikel ini



No comments:

Post a Comment