Tuesday, January 21, 2014

JAMU UNTUK INFLUENZA

RAMUAN JAMU UNTUK INFLUENZA

PATO-FISIOLOGI: Influenza, atau sering disingkat dengan istilah “flu” adalah penyakit virus yang sangat menular yang terjadi pada saluran pernapasan bagian atas. Ini biasanya muncul selama musim dingin, cuaca dingin atau musim hujan. Flu dapat menyebar jauh sampai ke paru-paru dan dapat menyebabkan komplikasi lebih parah.

INDIKASI: Gejala influenza: demam antara 101º–102ºF (atau 38.3º – 38.9ºC) dan dapat mencapai panas hingga 106ºF (41ºC), menggigil, sakit tenggorokan, batuk kering, sakit otot, kelelahan dan kelemahan umum, hidung mampet, bersin dan sakit kepala

RESEP # 1

BAHAN-BAHAN:
Perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) – 5 sendok makan
Minyak kayu putih (Oleum Melaleuca leucadendra) – 2 sendok teh
Kapur sirih cair – 1 sendok makan

CARA MERAMU DAN DOSIS: Rub oil:
Aduk merata ketiga cairan tersebut, lalu balurkan pada dada, leher dan punggung dua kali sehari sampai keadaan membaik

RESEP # 2

BAHAN-BAHAN:
Kina (Quechua quinine) - 2 ukuran jari kulit batang kina
Akar lempuyang wangi (Zingiber aromaticum) – 1 jari
Biji papaya (Carica papaya,) – 30 biji
Perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) – 2 sendok makan
Madu – 3 sendok makan

CARA MERAMU DAN DOSIS:
Jamu rebusan/godogan: cuci bersih kina, lempuyang dan biji pepaya, kemudian giling halus. Masukkan campuran yang sudah digiling ini ke dalam 1 liter air hangat. Tambahkan perasan jeruk nipis dan madu, aduk rata baik dan strain. Minum ramuan jamu ini ½  gelas 3 kali sehari sampai kondisi membaik.

CATATAN: Jika pasien mengalami demam yang bertahan selama lebih dari tiga atau empat hari dan pengalaman sesak napas saat istirahat, atau nyeri dada, ini adalah tanda-tanda bahwa pasien telah terkena pneumonia alias radang paru-paru

CATATAN PENTING

Resep jamu dan teknik yang disebutkan dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan diagnosis dan pengobatan dari seorang praktisi medis. Sebelum menggunakan salah satu resep ini, penulis merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter. Semua resep telah digunakan tanpa efek samping dan dianggap aman. Namun, karena beberapa orang memiliki kulit atau sistem pencernaan yang lebih sensitif dari pada yang lain, dan karena cara peramuan resep yang benar ada di luar kendali penulis, maka penulis tidak menerima tanggung jawab apapun yang berkaitan dengan penggunaan resep atau teknik-teknik peramuan yang terkandung dalam artikel ini



No comments:

Post a Comment