RAMUAN JAMU UNTUK BATU GINJAL
PATOFISIOLOGI: Batu ginjal
umumnya terjadi di usia pertengahan, di mana dalam banyak kasus merupakan
akibat dari kondisi kesehatan yang lain. Batu ginjal yang terbentuk bisa mulai
sebesar kepala jarum pentul sampai sebesar walnut.
Batu ginjal
berasal dari kristalisasi endapan garam kalsium, asam urat dan zat-zat lain yang
membentuk massa padat yang mengganggu proses pengeluaran urin dari ginjal
sepanjang ginjal, ureter, buli-buli (kandung kemih) sampai urethra.
INDIKASI PEMBERIAN JAMU: Gejala batu
ginjal: ada gejala terjadinya infeksi saluran kemih, mual, muntah, demam dan
menggigil, kolik ginjal (renal colic = rasa sakit, bisa sakit sekali, di
bagian-bagian sepanjang saluran kemih), darah dalam urin.
RESEP #1 – JAMU MINUM
BAHAN-BAHAN:
-
Daun keji beling (Sericocalyx crispus – folia)
– 7 lembar
-
Daun kumis kucing (Orthosiphon spicatus – folia)
– 40 lembar
-
Batang meniran berikut akar (Phyllanthus
niruri) – 5 batang & akar
-
Rimpang kunyit (Curcuma
domestica) –
sebesar ½ telur ayam
CARA MERAMU DAN DOSIS:
Jamu minum: Cuci bersih
semua bahan dan didihkan semuanya dalam panci dengan 4 gelas air minum. Biarkan
mendidih sampai tersisa 3 gelas jamu godogan. Dinginkan dan saring. Dosis:
minum ½ gelas 3 kali sehari
RESEP #2 –
JAMU OLESAN/LUAR
BAHAN-BAHAN
- Daun dadap (Erythrina
lithosperma – folia) – 5 lembar
- Daun cocor bebek (Kalanchoe
pinnata – folia) – 3 lembar
- Rimpang kunyit (Curcuma
domestica) – 3 jari tangan
CARA MERAMU DAN DOSIS:
Obat luar: Cuci bersih
semua bahan lalu giling sampai halus. Balurkan ramuan seperti bubur itu pada
bagian tubuh yang membengkak karena berkumpulnya cairan (oedema) terutama di
tungkai bagian bawah (kaki dan betis)
Catatan: Batu ginjal memiliki
beberapa istilah lain: renal calculus, urinary calculus, urolithiasis
CATATAN PENTING
Resep jamu dan teknik
yang disebutkan dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
diagnosis dan pengobatan dari seorang praktisi medis. Sebelum menggunakan salah
satu resep ini, penulis merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Semua resep telah digunakan tanpa efek samping dan dianggap aman. Namun, karena
beberapa orang memiliki kulit atau sistem pencernaan yang lebih sensitif dari
pada yang lain, dan karena cara peramuan resep yang benar ada di luar kendali
penulis, maka penulis tidak menerima tanggung jawab apapun yang berkaitan
dengan penggunaan resep atau teknik-teknik peramuan yang terkandung dalam
artikel ini
No comments:
Post a Comment